Setelah harga properti yang terus meningkat di tahun 2013 dan tahun – tahun sebelumnya, pertumbuhan properti tahun 2014 diperkrakan mengalami perlambatan 15-20% . Salah satu faktor pemicu adalah adanya pesta politik nasional serta ketidakstabilan pertumbuhan ekonomi global maupun nasional.
Isu melemahnya ekonomi makro Indonesia dan luar negeri khususnya China dan Amerika Serikat berdampak pada pengembang properti dan konsumen. Mereka lebih memilih untuk menunggu saat yang tepat untuk mengambil keputusan terutama untuk sektor gedung perkantoran strata title, kondominium, dan perumahan.
Perlambatan sektor properti terutama akan terjadi pada jenis properti apartemen,kondominium, dan perkantoran. Namun kemungkinan penyewa gedung-gedung perkantoran akan mendapat beberapa keringanan karena harga sewa gedung perkantoran terus meningkat rata-rata sebesar 80% selama 3 tahun terakhir
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda kepada sejumlah awak media, perlambatan pertumbuhan properti tersebut diperkirakan terus terjadi hingga 2016. Bahkan, tambahnya, akan terjadi peralihan konsentrasi pembangunan properti ke sektor kelas menengah yang diprediksi masih dapat bertumbuh.
No comments:
Post a Comment